SERI BERIKUTNYA, SIRKUIT AUSTRIA. 15 - 17 AGUSTUS | ikuti siaran langsung text, Sprint Race dan Balapan utama hari Minggu, di website ini

Mengulas sedikit tentang bagaimana seorang juara dunia 2024 berjuang memperoleh gelarnya yang bersamaan dengan ketidakjelasan nasibnya di musim berikutnya. Namun akhirnya perjuangan itu tidak sia sia dan membuahkan hasil.

Adalah Jorge Martin, pembalap asal Spanyol yang masuk ke kelas MotoGP pada 2021. Bergabung dengan tim Pramac yang di dukung mesin Ducati. Musim pertamanya juara dunia Moto3 itu tidak begitu bersinar, tapi pernah menang di balapan Austria.

2022, Martin sudah mampu bersaing denga pembalap Pabrikan Ducati, Pecco Bagnaia. Persaingan sengit hingga akhir seri di Valencia, Hampir menjadi juara dunia, Martin hanya mampu menjadi yang kedua dengan selisih poin sangat tipis dengan sang juara dunia.

Posisi kedua di klaamen akhir pembalap, Martin pada 2024 dipromosikan ke tim Utama (pabrikan) untuk musim 2025. Di pertengahan musim, Ducati bimbang karena prestasi Marc Marquez yang menggunakan mesin 2023 tetapi bisa kompetitif. Marquez beberapa kali podium dan 3 kali memenangi seri. Marquez bergabung di tim Satelit Ducati pada awal 2024

Rencana Ducati, Martin tetap naik di tim Pabrikan yaitu Ducati Lenovo dan Marquez tetap di tim Satelit Gresini Racing, namun diberikan motor terbaru tahun seri berjalan. Tapi sang juara dunia 8 kali itu tidak mau tetap di tim Satelit. Dia mengancam akan pindah jika tidak bisa masuk tim utama.

Tentu Martin kecewa dengan keputusan Ducati tersebut. Tapi apa yang bisa dibuat Martin. Dia sebenarnya sudah memprediksi bahwa Ducati akan pilih Marquez dari pada dirinya karena alasan Marketing.

“Marquez lebih bisa menjual daripada saya” kata Martin

Tidak larut dalam kekecewaan, Martin terus berjuang untuk membuktikan diri bisa mengalahkan Bagnaia yang membela tim pabrikan. Ketenangan Martin dan konsistennya akhirnya membuahkan hasil.

Banyak kalangan yang memprediksi Ducati akan melakukan hal yang membuat Martin rugi dan lebih membela Bagnaia, karena demi gengsi tim Pabrikan. Bahkan pembalap Australia Casey Stoner mengatakan bahwa Ducati harus melakukan hal tersebut.

“Jangan sampai Pabrikan kalah dengan Satelit. Karena itu mamalukan. Ducati harus melakukan suatu hal (yang merugikan martin) atau Ducati sudah melakukan itu tapi martin yang cerdik ” kata stoner.

Tetapi Ducati yang dipimpin Gigi Dall’igna sepertinya menerapkan asas keadilan. Terlihat tidak ada ‘pilih kasih’ yang diberikan Ducati untuk Martin dan Bagnaia. Bahkan itu disampaikan langsung oleh Gigi.

Tanda kekalahan Bagnaia sudah terlihat di Sprint Race balapan Sepang, dimana pembalap Italia itu gagal finis meskipun diganti dengan kemenangan di balapan minggu, tetapi tidak berpengaruh banyak, karena poin Martin hanya terkikis 5. Martin finis di posisi 2 balapan minggu

Balapan seri terahir di Catalunya, Martin tinggal bermain aman. Meskipun Bagnaia selalu juara di hari sabtu dan minggu. Tapi tidak mampu mengalahkan poin Martin di Klasmen.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan