SERI BERIKUTNYA, SIRKUIT AUSTRIA. 15 - 17 AGUSTUS | ikuti siaran langsung text, Sprint Race dan Balapan utama hari Minggu, di website ini

Pindah dari tim Repsol, Marc Marquez langsung ditampung Ducati. Meskipun sebelumnya hanya di Tim Satelit, Gresini Racing, kini Dia menduduki kursi tim utama menggusur kandidat kuat yang dicalonkan bergabung tim pabrikan yaitu Jorge Martin. Marquez kini satu tim dengan Pecco Bagnaia.

Banyak protes saat Ducati merekrut Marquez, pasalnya juara dunia 8 kali itu anak baru di MotoGP. Sedangkan Jorge Martin enea Bastian Nini adalah pembalap-pembalap yang dididik dari dini oleh Ducati. Ini ya Bastian Ini pada musim 2024 memang prestasinya agak anjlok itu dikarenakan cidera di lengan. Namun Martin memiliki prestasi sebaliknya yaitu bisa mengimbangi Bagnai di seri-seri MotoGP. Bahkan pembalap Spanyol itu keluar sebagai juara dunia mengalahkan Bagnai yang besetatus pembalap utama Pabrikan.

Kenyataan itu tidak membuat Ducati melemah daya tariknya kepada Marquez. Menang Marquez meskipun di tim satelit dan tanpa bayaran bisa mengimbangi Bastianini di perebutan poin pembalap. Dan kaluar sebagai peringkat ketiga di klasmen akhir pembalap.

Ducati memang sempat mengalami dilema anatara Marquez atau Martin yang dimaskukkan tim utama. Martin hampir sepanjang musim 2024 memimpin Klasmen sementara pembalap, sedangkan Marquez bisa podium dan beberapa kali menang. Tapi Ducati akhirnya memilih pembalap berjuluk Baby Alien itu karena berbagai alasan. Salah satunya karena daya jual Marquez lebih tinggi. Bahkan prediksi martin benar saat Ducati belum memilih.

Jorge Martin ” Ducati akan pilih Marquez, karena Dia bisa menjual daripada saya. Marketingnya kuat”

Maskipun di tim satelit Ducati tidak dibayar, Kini bayaran Marquez dua kali lipat lebih besar dari pada Bagnaia. Tidak pernah kalah dari rekan satu tim, pembalap Spanyol itu banyak diprediksi akan menguasai Garasi Ducati musim depan. Awal mula Dia akan ‘berguru’ pada Bagnaia selanjutnya kita tidak tahu. Sama seperti tahun 2013 dimana dia juga ‘Berguru’ pada Dani Pedrosa. Akhirnya Pedrosa selalu kalah dan Marquez jadi anak mas Honda.

Jika banyak prediksi itu terjadi, maka garasi Ducati akan panas, sepanas Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di Yamaha, sampai sampai garasi satu tim dipisahkan dengan pembatas. Sekarang pengembangan Ducati Lenovo menganut apa yang dikatakan Bagnaia. Tetapi jika musim 2025 Bagnaia selalu kalah dari Marquez, tidak menutup kemungkinan tim akan hanya mendengarkan saran dan masukan Marquez.

Akankah itu terjadi??

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan